LILIN.
Ada empat batang lilin yang menyala sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Yang pertama berkata “ Aku adalah Damai” “ namun manusia tidak mampu menjagaku, maka lebih baik aku mematikan diriku saja. demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang kedua pula berkata “ Aku adalah Iman” . Sayang aku tak berguna lagi” manusia tak mau mengenaliku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala”. Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Giliran lilin ketiga dengan sedih bicara.”Aku adalah Cinta”. Tak mampu lagi untuk aku tetap menyala.” “ Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku berguna”. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya,membenci keluarganya”. Tanpa menunggu waktu yang lama, maka matilah lilin ketiga.
Tanpa terduga seorang anak kecil saat itu masuk ke kamar dan melihat ketiga-tiga lilin di kamar itu telah padam. Dia pun menangis kerana takut akan kegelapan itu. Sambil berkata “ Eh, apa terjadi?” “ Kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan.” Kata anak kecil itu sambil tersedu-sedu. Lalu dengan terharu lilin keempat pun berkata “ jangan takut, janganlah menangis. Selama aku masih ada dan menyala. Kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga-tiga lilin lainnya.”
“Akulah Harapan” dengan mata bersinar sang anak mengambil lilin harapan, lalu menyalakan kembali ketiga-tiga lilin lainnya. Apa yang tak pernah mati adalah HARAPAN yang ada dalam hati kita. Semoga HARAPAN mampu menghidupkan kembali Iman, Damai,dan Cinta dalam kehidupan.
0 000 yang comey :
Catat Ulasan
terima kasih...